Sabtu, 14 Juli 2018

Interior BMW 2 Series Active Tourer


Walaupun eksterior BMW tidak begitu outstanding, interior Active Tourer betul-betul bagus. Dashboard khas BMW hadir dengan panel high gloss black dan bahan kulit bermutu tinggi. Memang, seluruh kombinasi bahan dan desain interior tersebut betul-betul bagus, tapi saat kami mengamati ragam Luxury yang jadi unit test drive, sepertinya ragam Luxury dengan kombinasi warna beige-black dan material yang lebih premium lebih sesuai untuk hadir sebagai standar bagi mobil ini.

Bila konsumen yang diincar BMW adalah mereka yang berharap mobil keluarga Eropa dengan nuansa sporty yang kental di interior, ragam Sport Line memang ideal, tapi apabila berharap memenangkan lebih banyak konsumen lagi, tidak ada salahnya varian Luxury dengan interior yang lebih mewah ini juga dipasarkan sah.

Diawali dari area pengemudi, setir dengan gaya BMW hadir dengan balutan kulit dengan tombol-tombol untuk mengontrol cruise control, audio dan fungsi telepon yang sudah jadi standar. Kecuali lengkap, pengaturan tilt-telescopic membuatnya makin fleksibel saat dibatasi untuk menerima posisi mengemudi yang ideal.

Di sisi kiri area pengemudi BMW, ada tombol start-berhenti engine dan tombol untuk mematikan fungsi auto start-berhenti yang bertugas mematikan mesin mobil saat berhenti sempurna dan menyalakannya kembali saat hendak berjalan supaya konsumsi BBM lebih irit, seperti Mazda 2 SkyActiv, Mitsubishi Delica dan MINI Cooper. Sementara di sisi kanannya, ada kenop putar untuk mengontrol lampu mobil, tombol fog lamp depan-belakang dan tombol untuk mengontrol brightness panel instrumen. Oh ya, dialek jahitan merah di dashboard dan jok kulitnya adalah standar bagi varian Sport Line ini.

Berlanjut ke bagian tengah, ada layar 6,5 inci dengan gaya pop-up yang punya peralatan kurang lebih seperti MINI Cooper. Kemampuannya adalah menonjolkan konten multimedia pada mobil, sistem Connected Drive, Bluetooth, CD Audio, bahkan ada docking khusus iPhone di konsol tengah. Fiturnya memenuhi ekspektasi kami akan sebuah mobil keluarga dari BMW.

Sedikit beranjak ke bagian bawah BMW, ada kontrol AC otomatisnya yang punya dual zone climate control, jadi suhu kabin bagian kiri dan kanan bisa dibatasi berbeda. Di sini juga terdapat tombol untuk mematikan fitur stability control. Di sekitar tuas transmisi, ada tombol untuk mengaktifkan rem parkir elektrik, tapi tanpa fungsi brake hold dan dikelilingi panel dengan trimming high gloss black.

Selanjutnya MINI Cooper, mobil ini juga dilengkapi dengan mode pengendaraan Sport, Mid dan Eco Pro yang bisa dipilih sesuai keperluan, dan bisa dibatasi via tombol yang diposisikan di samping kiri tombol stability control. Mengamati, di belakang tuas transmisinya ada jog dan tombol pengatur sistem navigasi dan multimedia layaknya mobil-mobil BMW dan MINI pada lazimnya.

Untuk jok depan BMW, bagus pengemudi maupun penumpang sudah bisa jok yang pembatasannya sudah full elektrik. Mulai dari fungsi sliding, reclining, height adjuster, lumbar adjuster, semuanya elektrik, bahkan ada 2 memori yang bisa diterapkan untuk membuat tempat duduk ini mengingat posisi ternyaman bagi pemiliknya cuma dengan menekan satu tombol saja.

Ketika ke area pintu pengemudi BMW, mungkin hadirnya tombol power window, pengaturan dan pelipatan spion elektrik, door lock dan speaker tentu sudah patut, tapi ada terperinci unik di mana tombol pembuka pintu bagasi diletakkan di dekat kantung pintu depan, bukan nyempil di bawah kanan jok seperti mobil keluarga lain. Bukan sembarang tombol pembuka bagasi awam, tapi tombol ini akan membuka pintu bagasi secara elektrik.

Lanjut ke kabin baris kedua, di mana BMW Active Tourer menonjolkan sudah sebaik apa ia didesain sebagai mobil keluarga oleh BMW. Malahan kami mencoba duduk, kapasitas leg room mobil ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah diberi BMW. Kecuali dibandingkan dengan X1 dan seri-3, Active Tourer ini masih lebih bagus, bisa dibilang kelegaannya mampu menyamai BMW seri 5.

Kecuali lega, konfigurasi jok 40:20:40 BMW membuatnya praktis dan juga fleksibel, dan semenjak permulaan kabin belakangnya didesain untuk memuat 3 orang, jadi ia memang 5 seater murni, bukan 4+1 seater seperti MINI Cooper 5 Door. Akan tapi, perhatikanlah lantai kabin baris kedua yang tidak rata, ia masih punya tonjolan di tengah sebagai ruang untuk menaruh rear axle untuk Active Tourer xDrive berpenggerak 4WD yang tidak masuk ke Indonesia.

Di sisi kiri dan kanan area bagasi BMW, ada tombol untuk melipat jok baris kedua otomatis, tidak seperti mobil keluarga lain yang sudah banyak berkeliaran, di mana pelipatannya masih manual dan cukup merepotkan. Malahan jok baris kedua terlipat, ruang yang tercipta cukup untuk membawa barang-barang elektronik atau furnitur rumah anda. Pintu bagasi elektriknya bisa dibuka dengan dua sistem. Pertama, dari tombol di pintu pengemudi untuk membuka dan tombol kecil di pintu bagasi untuk menutupnya, atau menggunakan tombol pada remote kuncinya. Sayangnya, sensor pembuka bagasi di bumper bawah yang aktif saat kita menggerakkan kaki di sekitar sensor belum hadir sebagai standar, tapi apabila anda merasa butuh, fitur ini bisa ditambahkan dengan sedikit tarif tambahan.

BMW 218i Active Tourer ini menggunakan mesin yang sama dengan MINI Cooper, adalah mesin 1.500 cc 3 silinder dengan double VANOS, Valvetronic dan TwinPower Turbo. Mesin ini bisa menciptakan kekuatan 136 hp dan torsi 220 Nm. Cukup besar kan angka torsinya? Dengan ini, BMW Active Tourer bisa berakselerasi 0-100 km/jam dalam 9,2 detik saja, dengan top speed 205 km/jam.

Kami bahkan melowongkan diri untuk merasakan bagaimana rasanya mengemudikan BMW pemrakarsa roda depan ini. Bila mengendarainya di sekitar area test drive, rasa berkendara khas BMW masih terasa di mobil ini, meskipun ia bukan RWD seperti BMW pada lazimnya. Dengan settingan suspensi yang agak kaku, mobil ini terhitung stabil meskipun tidak sestabil sedan-sedan BMW. Setirnya juga cukup responsif, body roll minim tapi masih menyediakan kenyamanan bagi penumpang. Bagaimana dengan gejala understeer khas mobil-mobil FWD? Kami belum sempat menguji poin ini, sebab area dan waktu test drive cukup terbatas.

Mesin BMW memang cukup responsif, tapi tentu saja keok responsif dari MINI Cooper sebab ia lebih besar dan berat, tapi saat anda berharap sedikit jahil dan mencoba kekuatan mobil ini, tendangan kekuatan 136 hp dan torsi 220 Nm sudah lebih dari cukup untuk membuat mobil keluarga ini berlari sedikit lebih cepat. Bila anda masih berharap mengeksploitasi seluruh kesanggupan mobil ini, pindahkan saja ke mode Sport. Bila, mobil akan terasa lebih galak, mesin menjadi lebih agresif dan setir menjadi sedikit lebih berat. Oh ya, jangan heran apabila mobil ini punya banyak kemiripan dengan MINI, sebab di bawah kulitnya, mobil ini berbasis dari MINI Countryman.

Para penggemar BMW sejati mungkin tidak begitu menaruh simpati terhadap 218i Active Tourer ini, tapi mobil ini bisa menarik orang-orang di luar para fanatik BMW untuk menuntaskan rasa penasaran “Bagaimana sih apabila BMW bikin mobil keluarga?” sebagaimana saat orang-orang penasaran saat BMW mengeluarkan SUV mereka, X3 dan X5 untuk pertama kalinya dan masih diminati sampai sekarang.

Bisakan BMW berlaga dengan Mercedes-Benz di segmen MPV premium ini? Ya bisa saja, sebab BMW memberikan ciri khas supaya berbeda dari rivalnya. Bila B-Class menawarkan gaya yang konservatif, 218i Active Tourer Sport Line punya gaya sporty yang jarang kita dapatkan di sebuah MPV, bagus kelas premium maupun non-premium. Tinggal kita lihat saja bagaimana kiprahnya di pasaran Indonesia, dan apabila akhirnya bagus, bukan tidak mungkin versi Gran Tourer 7 seater masuk ke Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar